Harga emas (XAU/USD) mengalami penurunan di sekitar $1.940 dan terekspos lebih banyak penurunan di tengah berbagai hambatan. Jelas saja emas sedang kehilangan tajinya karena tidak adanya eskalasi secara signifikan dalam ketegangan yang terjadi di Timur Tengah. Dengan pesan Hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya, dan ketidakpastian jelang data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan Oktober. Yang nantinya tentu akan dirilis pada hari Selasa, 14 November 2023.
Penurunan Harga Emas
Untuk sekarang ini daya tarik terhadap emas mengalami penurunan secara drastis setelah Ketua The Fed memberikan penjelasan bahwa dia kurang yakin dengan kebijakan suku bunga saat ini bersifat cukup membatasi untuk mengendalikan inflasi. Aksi lebih lanjut dalam dolar AS (USD), pasar obligasi dan harga emas akan dipandu oleh data inflasi AS. Yang nantinya ini akan sangat menentukan apakah dibutuhkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Harga emas sekarang ini diperdagangkan dalam kisaran hari Jumat ketika investor mengalihkan perhatian ke data inflasi AS untuk bulan Oktober. Yang mana data inflasi ini nanti akan dikeluarkan pada hari Selasa. Inflasi konsumen AS diprediksi akan memberikan sinyal tentang tindakan kebijakan moneter The Fed pada pertemuan terakhir 2023 yang dilakukan di bulan Desember. Untuk data inflasi Oktober, inflasi utama akan mengalami peningkatan sebesar 0,1 persen pada basis bulanan dibandingkan kenaikan 0,4 persen di bulan September.
Dengan data IHK inti bulanan dan tahunan berkembang dengan laju stabil masing-masing sebesar 0,3 persen dan 4,1 persen. Data inflasi yang persisten bisa memperdalam ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed lagi pada bulan Desember. Yang nantinya akan menaikkan suku bunga ke 5,50 persen sampai 5,75 persen. Akan tetapi, pasar secara luas memprediksi The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah sedikit pun.
