Beranda Analisa Forex Analisa Forex Fundamental Harga Minyak Mengalami Perubahan Tipis di Tengah Perdagangan yang Sepi

Harga Minyak Mengalami Perubahan Tipis di Tengah Perdagangan yang Sepi

342
0
BERBAGI
The sun sets beyond an oil pumping unit, also known as a "nodding donkey" or pumping jack, at a drilling site operated by Tatneft OAO near Almetyevsk, Russia, on Friday, July 31, 2015. Eleven months of surviving with oil below $100 have left Russia hardened enough to endure a monthlong drop to $40 a barrel, a survey of economists showed. Photographer: Andrey Rudakov/Bloomberg via Getty Images

Harga minyak pada hari ini, 26 Desember 2023, sedikit mengalami berubah di tengah ketegangan di Timur Tengah dan gangguan pasokan yang terjadi di Laut Merah. Walaupun demikian, prospek produksi yang lebih tinggi pada tahun depan tentu akan memberikan pembatasan terkait potensi kenaikan tersebut.

Patokan minyak mentah berjangka Brent untuk sekarang ini mengalami kenaikan tipis sebesar 0,2 persen menjadi $78,93 per barel pada perdagangan yang sepi di hari libur. Sedangkan untuk minyak mentah berjangka WTI sedikit lebih tinggi pada $73,61.

Perubahan Tipis Tentang Harga Minyak di Tengah Perdagangan yang Sepi

Dalam hal ini, tentu saja para trader langsung mengamati dengan baik masalah ketegangan di Timur Tengah di tengah perang Israel di Gaza yang masih terus terjadi. Bahkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memberikan penjelasan bahwa perang tidak akan berhenti dan dia siap menekan warga Palestina di Gaza untuk meninggalkan daerah kantong tersebut.

Sebelumnya, ada laporan yang mengatakan bahwa AS sudah mulai melancarkan serangan terhadap sasaran di Irak yang terkait dengan Kataib Hizbullah. Ini dilakukan menyusul adanya serangan pesawat tak berawak yang mengarah ke pasukan AS di Erbil.

Tentu dengan kondisi seperti ini, maka pasar juga akan langsung mempertimbangkan prospek gangguan terhadap perdagangan global melalui Terusan Suez. Ini terjadi, setelah beberapa perusahaan internasional, termasuk Mediterranean Shipping Company (MSC) milik Italia dan Swiss, perusahaan pelayaran Maersk yang berbasis di Denmark, perusahaan pelayaran Jerman Hapag-Lloyd, dan perusahaan pelayaran yang berbasis di Perancis.

CMA CGM, secara langsung berhenti transit di Laut Merah karena dampak serangan pada awal Desember terhadap kapal. Dalam peristiwa ini Kelompok Houthi di Yaman langsung mengeluarkan pernyataan bahwa kapal-kapal yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan Israel akan diserang. Ini sengaja dilakukan sebagai bentuk pembalasan atas serangan Israel di Jalur Gaza yang diblokade.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.