Beranda Analisa Forex Dolar Australia Reli Setelah Penandatanganan RCEP

Dolar Australia Reli Setelah Penandatanganan RCEP

328
0
BERBAGI

Pasangan AUD/USD melesat lebih dari 0.7 % ke range 0.7320 dalam perdagangan Senin 16/11, susul beberapa berita positif yang menyebar di media.

Beberapa berita itu diantaranya penandatanganan persetujuan Regional Comprehensive Economic Partnership RCEP oleh 15 negara Asia-Pasifik, tanggapan optimis Gubernur RBA Philip Lowe, dan perkembangan penelitian vaksin Moderna.

Pada suatu acara makan malam, Gubernur RBA Philip Lowe menjelaskan jika ekonomi Australia sedang dalam lajur ke arah pemulihan.

Komentarnya menyaratkan peluang untuk bank sentra untuk tarik stimulan moneter yang diberikannya untuk ekonomi semenjak awalnya wabah COVID-19.

2020 sudah jadi setahun dengan perombakan dan disrupsi besar. Kita bicara mengenai desas-desus yang sedikit antara kita pikirkannya di awal tahun.

Australia bekerja bagus di dalam keadaan yang melawan ini dan saya menginginkannya tetap akan begitu.

Wabah sudah memunculkan kesusahan untuk beberapa orang dan usaha, tetapi kita saat ini dalam jalan ke arah pemulihan, tutur Lowe.

Pengakuan Lowe menggerakkan pengokohan dolar Australia pada perdagangan awal ini hari. Reli makin kuat susul penandatanganan RCEP.

Dolar New Zealand bahkan juga melesat semakin tinggi sekitar 0.8 % ke range 0.6890-an versi dolar AS

Siang tadi, perwakilan 15 negara Asia Pasifik tanda-tangani Regional Comprehensive Economic Partnership RCEP. RCEP menyertakan sepuluh negara ASEAN, Korea Selatan, China, Jepang, Australia dan New Zealand kesemuaannya meliputi hampir sepertiga ekonomi global.

Terbentuknya blok perdagangan baru ini memberi keinginan untuk rekanan Australia-China yang lebih bagus, sekalian menggerakkan pemulihan perdagangan dunia yang sempat terpukul oleh perselisihan AS-China.

Ada fakta untuk percaya diri mengenai outlook untuk AUD dan NZD. Satu tempat perdagangan bebas baru terbentuk, dan minimal beberapa negara yang terimbas virus telah kembali lagi menjalankan bisnis, kata Kit Juckes dari Société Générale.

Meskipun begitu, beberapa riset masih mencemaskan kerapuhan AUD. Terutamanya sebab kemelut diplomatik Australia-China belum betul-betul teratasi.

Seperti diutarakan oleh Wen Yan, seorang ahli taktik forex dari Barclays, Kami lagi memikir jika resiko cenderung ke pelemahan AUD dengan kemampuan setahap yang sejumlah besar adalah dari hasil sentimen resiko yang lebih bagus.

Kami memandang resiko dari kemampuan USD, sentimen yang lebih kurang kuat dalam kemelut dagang Australia-China, dan beda suku bunga bisa juga memberatkan AUD dalam periode pendek.


Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.