Pada Rabu pagi, AUD/USD turun sekitar 25 poin ke level 0.6450 akibat data inflasi dan perumahan yang suram di Australia. Penurunan ini mendapatkan tambahan kekuatan dari pergerakan pullback dan tantangan baru dalam hubungan AS-Tiongkok, serta konsolidasi pasar setelah pergerakan sebelumnya terhadap Dolar AS.
Data inflasi dari Australia menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan sebesar 4.9% YoY untuk bulan Juli, lebih rendah dari perkiraan 5.2% dan data sebelumnya 5.4%. Selain itu, Izin Mendirikan Bangunan juga menunjukkan penurunan dengan angka -8.1% untuk bulan yang sama, lebih rendah dari perkiraan pasar -0.8% dan data Juni -7.7%. Data ini menantang komentar-komentar hawkish Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Michelle Bullock yang sebelumnya mengisyaratkan potensi kenaikan suku bunga.
Kekhawatiran mengenai hubungan AS-Tiongkok juga mempengaruhi pergerakan AUD/USD. Kedutaan besar Tiongkok di AS telah membela tinjauan keamanan siber terhadap produsen chip AS, Micron, dengan alasan masalah keamanan nasional.
IMF juga mengungkapkan kesiapannya untuk lebih berhati-hati dalam mengalokasikan Special Drawing Rights (SDR) di masa depan, mengingat kondisi suku bunga dan inflasi yang lebih tinggi.
Sebagai hasil dari semua ini, Kontrak Berjangka S&P 500 mengalami peningkatan, sementara Indeks Dolar AS (DXY) tetap stabil di sekitar 103.55 setelah penurunan signifikan dalam enam minggu. Imbal hasil obligasi Treasury AS tetap rendah dalam dua minggu terakhir.
Dalam analisis teknis, kegagalan untuk menembus rintangan MA 21 hari di sekitar 0.6480 mengarahkan AUD/USD menuju garis resistance yang telah berlangsung selama enam minggu sebelumnya di sekitar 0.6430.