Beranda Analisa Forex Analisa Forex Fundamental Dolar Menguat Setelah Komentar Powell

Dolar Menguat Setelah Komentar Powell

313
0
BERBAGI
Petugas memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari Selasa 4 September 2018. SP/Joanito De Saojoao.

 

Dolar mengalami penguatan terhadap sejumlah mata uang utama pada hari senin, setelah komentar dari ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang membuka pintu bagi bank Sentral untuk mengambil jalur kebijakan moneter yang lebih agresif.

The Greenback bergerak fluktuatif di antara sedikit naik dan turun pada hari sebelumnya dan sedikit melemah setelah komentar dari Ketua Federal Reserve Bank Atlanta Rafael Bostic. Salah satu pembuat kebijakan tersebut melihat bahwa harus ada kenaikan enam suku bunga untuk tahun ini dan dua untuk tahun depan.

Sikap yang lebih dovish dibandingkan beberapa pemangku kebijakan lain karena Ia khawatir terhadap efek yang lebih besar, efek dari masih belum stabilnya keadaan konflik antara Ukraina dan Rusia.

Namun dolar mengalami peningkatan setelah Powell mengatakan bahwa Bank Sentral harus bergerak “sesegera mungkin” untuk mengatasi inflasi yang terlalu tinggi dan jika diperlukan, untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi dari biasanya untuk mengendalikan keadaan.

Pasar sedang berada dalam keadaan fluktuatif dalam bulan terakhir dikarenakan situasi di Ukraina sedang memanas, menaikkan hara komoditas seperti minyak bumi dan memberikan tekanan lebih pada inflasi yang sudah tinggi.

Bank Federal menaikkan suku bunganya 25 poin basis minggu lalu untuk pertama kalinya sejak tiga tahun terakhir sebagai upaya dalam melawan harga yang melonjak untuk menghindari kesalahan kebijakan yang dapat berdampak pada resesi ekonomi Amerika Serikat.

Para investor kini sedang mengamati kemungkinan naiknya kecepatan dan besaran suku bunga pada beberapa waktu ke depan.

Dolar menguat, Yen melemah

Ukraina menolak sepakat dengan Rusia terkait permintaan untuk menyerahkan kekuatannya di Kota Mariupol sebelum subuh pada hari Senin.

Dengan banyaknya Bank Sentral seluruh dunia yang menaikkan suku bunganya, dengan The Fed yang paling baru, Bank of Japan pada hari Jumat menjaga suuku bunganya pada level yang sama dan menahan stimulus ekonomi besar mereka, walaupun telah bahaya terkait keadaan Ukraina dapat menghambat pemulihan ekonomi mereka.

Kepala Bank Sental Uni Eropa Christine Lagarde mengatakan di hari Senin bahwa The Fed bang Sentral Uni Eropa juga memiliki perbedaan terkait pandangan mereka pada perang di Ukraina dalam perspektif ekonomi

Gap yang jauh tersebut menyebabkan melemahnya mata uang Yen, paling rendah dalam enam tahun terakhir terhadap Dolar Amerika Serikat walapun dengan status safe-haven nya.

Yen melemah 0,17% terhadap Dolar Amerika pada angka perdagangan 119,38 per dolar setelah sempat menyentuh angka 119,46 , level terendah semenjak February 2016.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.