Beranda Analisa Forex Analisa Forex Fundamental Terpuruknya Data Tenaga Kerja Membuat Dolar AS Tergelincir

Terpuruknya Data Tenaga Kerja Membuat Dolar AS Tergelincir

452
0
BERBAGI
Kasir menghitung mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di Bank BNI, Jakarta, Selasa (24/2). Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hingga kini masih cenderung melemah. Kompas/Hendra A Setyawan (HAS) 24-02-2015 *** Local Caption *** Kasir menghitung mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di Bank BNI, Jakarta, Selasa (24/2). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali tertekan dan mendekati kisaran Rp 13.000 per dolar AS. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah Rp 12.866 per dolar AS dibandingkan sehari sebelumnya Rp 12.813. Kompas/Hendra A Setyawan (HAS) 24-02-2015

Dolar AS terbenam di hari Jumat ke level paling rendah semenjak 26 Maret sesudah laporan ketenagakerjaan dari Departemen Tenaga Kerja AS tunjukkan jika perkembangan pekerjaan di negara itu melambat tajam pada bulan Mei serta gaji pekerja naik tetapi kurang dari yang diinginkan pasar.

 

Data yang lemah itu tunjukkan hilangnya momen dalam pekerjaan ekonomi AS sudah menebar ke pasar tenaga kerja, yang seterusnya akan memberi dukungan prediksi pasar jika Federal Reserve akan memotong suku bunga acuannya pada tahun ini.

 

Bertambahnya harapan pemotongan bunga sudah menarik dolar AS 1,14% lebih rendah pada minggu kemarin. penurunan suku bunga [pada bulan] Juni mungkin harus [berada] diatas meja untuk [dijadikan] bahan diskusi, kata Greg Anderson, kepala global taktik valuta asing di BMO Capital Markets di New York.

 

NFP AS bertambah 75.000 pekerjaan bulan kemarin, turun dibawah seputar 100.000 yang diperlukan per bulan untuk menyeimbangi perkembangan populasi umur kerja.

 

Ketenagakerjaan yang hangat meningkatkan jejeran data yang kurang bagus mengenai pengeluaran customer, investasi usaha, manufaktur, serta penjualan rumah, yang tunjukkan ekonomi AS kehilangan momen pada kuartal ke-2.

 

Perkembangan ekonomi AS sudah mendingin sebab stimulus dari pemotongan pajak tahun kemarin serta penambahan pengeluaran juga makin terganggu.

 

Dari berbagai laporan yang sudah kita lihat dimana judul berita [terlihat] kuat serta detilnya lemah, atau sebaliknya, ini cuma lemah. Judul terutamanya NFP lemah, detilnya juga lemah, kata Anderson, mencatat jika waktu rata-rata tingkat pengangguran bertambah dengan substansial serta jumlahnya populasi yang dipekerjakan turun juga.

 

Keinginan untuk penurunan suku bunga pada bulan Juni naik jadi 22,5% di hari Jumat dari 16,7% satu hari awalnya, serta untuk Juli peluangnya naik jadi 69,1% dari 58,0%, menurut FedWatch Tools dari CME Grup.

 

Pasar saat ini memprediksi pemotongan suku bunga dua atau tiga pada tahun 2019, dengan cuma kesempatan 1,3% jika suku bunga akan ada pada level sekarang ini pada bulan Desember.

 

Pada yen Jepang, dolar AS selesai melemah 0,2%, paling akhir di ¥108,15. Mundur dari level paling rendah dua bulan, Dolar AS paling akhir turun 0,51% pada euro ke $1,1333.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.