UK Office for National Statistics memberikan laporan jika pergerakan inflasi Inggris jatuh dari 1.5 % jadi 1.3 % Year-on-Year pada bulan Desember 2019, walau sebenarnya pasar menginginkan data statis.
Selain itu, inflasi pokok alami penurunan dari 1.7 % jadi 1.4 % Year-on-Year. Keduanya saling menjauh dari sasaran inflasi 2 % yang dibanderol oleh bank sentra Inggris BoE. Data inflasi Inggris menyedihkan.
Perhatian pasar saat ini benar-benar fokus pada kemauan voting MPC saat ini, yang berdasar simpulan kami dari komentar paling baru ialah bergantung pada data saat pemilu serta peluang memberi suara jual buat GBP, kata Neil Jones dari Mizuho.
Ruth Gregory dari Capital Economics memiliki pendapat seirama. Menurut dia, Inflasi kembali pada trend penurunan, menggerakkan MPC makin dekat ke arah pemotongan suku bunga.
Saat ini semua bergantung pada berita ekonomi dalam beberapa minggu ke depan. Jika data tidak berhasil sembuh, karena itu suku bunga dapat dipotong secepat 30 Januari.
Tetapi bila angkanya terus tunjukkan signal pembalikan, karena itu sejumlah besar anggota MPC peluang merasakan tidak butuh mengubah apa saja. Ini akan jadi prediksi yang ketat sekali.
MPC, kependekan dari Monetary Policy Committee, adalah dewan pengambil kebijaksanaan moneter paling tinggi di bank sentra Inggris yang beranggotakan sembilan orang.
Sekitar dua orang anggota sudah memberi voting untuk memotong suku bunga semenjak rapat kebiajakan awalnya.
Belakangan ini, tiga anggota mengemukakan akan memberi dukungan pemotongan suku bunga bila data ekonomi sesudah pemilu belum tunjukkan perbaikan.