
Harga minyak jatuh sekitar $1 pada hari Jumat setelah Amerika Serikat dan sekutunya mempertimbangkan untuk melepas sebagian cadangan minyak untuk meredakan pasar dan para pedagang akan menghadapi biaya yang lebih besar untuk berdagang.
Minyak bumi diperjual belikan pada angka $117,96 perbarel, turun $1,07 atau 0,9% pada pukul 00:53 UTC, setelah sesi sebelumnya tergelincir sebanyak 2,1%.
Walaupun mengalami penurunan, harga minyak menuju pada kenaikan mingguan pertama dalam tiga minggu, mempertimbangkan kecemasan yang meluas terkait tersendatnya suplai karena sanksi pada Rusia, pengekspor minyak bumi kedua terbesar di dunia.
Tindakan hukuman bagi Rusia diberikan sejak invasi mereka ke Ukraina. Kekhawatiran terkait suplai minyak meningkat setelah terminal Caspian Pipeline Consortium (CPC) di Teluk Laut Hitam Rusia menghentikan ekspornya pada Rabu akibat rusaknya fasilitas karena badai yang besar.
Pada hari Kamis Kazakhstan mengatakan bahwa pengiriman melalui kapan CPC akan kembali beroperasi dalam waktu sebulan, namun mungkin saja akan mengalihkan beberapa pengiriman melalui kapal di Laut Kaspia dan jaringan pipa menuju Samara dan China.
Sekretaris Energi Amerika Serikat Jenifer Granholm pada hari Kamis mengatakan bahwa AS dan para sekutu telah berdiskusi untuk kemungkinan kelanjutan pelepasan sebagian cadangan minyak kepada pasar untuk menurunkan harga.
Di lain kesempatan, AS juga bersiap untuk mengumumkan persetujuan untuk menyuplai lebih banyak gas alam kepada Eropa mulai tahun ini, seperti yang dilansir Reuters.
Rusia ditekan Biden, harga minyak jatuh
Kesiapan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk melancarkan sanksi terbaru terkait invasi Rusia pada Ukraina. Washington dan Uni Eropa akan segera mencapai kesepakatan untuk mengurangi kebutuhan energi asal Rusia, terutama gas alam. Di sisi lain, Austria mengatakan tidak setuju untuk melakukan embargo minyak dan gas Rusia.
Pasar juga berada pada krisis likuiditas, sehingga menyebabkan rawannya perubahan harga secara besar. Meskipun banyak yang menghindari pembelian minyak Rusia, terutama negara Eropa, Asia akan mengambil minyak tersebut setelah mendapat potongan harga. Pihak China dan India diam-diam membeli minyak murah Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan Bank Sentral Rusia untuk mengembanhgkan mekanisme yang memaksa negara konsumen dari Eropa untuk membayar gas bumi Rusia menggunakan Rubel.
Minyak dalam tahun ini telah melakukan reli lebih dari 50%, menyentuh level tertinggi sejak 2008 pada awal bulan ini, setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina yang membuat pasar perdagangan dunia menjadi kacau balau. Grup Trafigura memperkirakan pada minggu ini bahwa harga minyak berpotensi terus melaju untuk menyentuh angka 150 dolar per barel.