DXY masih menggeliat di bawah level 96.50-an dalam perdagangan ini hari 11/6 berkenaan dengan pengakuan hasil rapat kebijaksanaan bank sentra AS Federal Reserve yang dikatakan barusan pagi.
Greenback terlihat kuat pada bermacam mata uang, terutamanya Aussie serta Sterling, sebab The Fed memantik sentimen risk-off dengan prediksi ekonomi AS yang muram sampai sekian tahun ke depan.
The Fed putuskan untuk menjaga suku bunga masih pada tenggang 0.00-0.25 %, sekaligus juga tidak mengganti rasio quantitative easing QE yang telah ada.
Mereka tampilkan prediksi ekonomi AS yang cukup jelek, sampai dipandang perlu untuk menjaga kebijaksanaan moneter longgar serta tidak mengganti suku bunga sampai tahun 2022.
Perkembangan ekonomi AS diprediksikan akan menciut 6.5 % dalam tahun ini, sedang tingkat pengangguran akan capai 9.3 % di akhir tahun.
Outlook suku bunga The Fed untuk tahun 2020, 2021, serta 2022 dipotong jadi 0.1 persen; dari prediksi semasing 1.6 %, 1.9 %, serta 2.1 % yang diperlihatkan di pertemuan kebijaksanaan bulan Desember 2019.
Ini jalan yang panjang, kata Ketua The Fed, Jerome Powell, Tapi kami bisa memakai beberapa alat kami untuk memberikan dukungan pasar tenaga kerja serta perekonomian, serta kami bisa memakainya sampai kita sembuh seutuhnya.
Harapan The Fed yang begitu muram ini menumbuhkan kembali lagi sentimen risk-off di golongan aktor pasar.
Mengakibatkan, investor serta trader keluar dari beberapa aset beresiko semakin tinggi seperti saham serta mata uang komoditas, untuk berubah kembali pada beberapa aset safe haven seperti USD serta obligasi.
Awalnya, pernah ada pertaruhan di pasar jika AS akan mengaplikasikan kebijaksanaan Yield Curve Control untuk menahan peningkatan yield yang termasuk cukuplah cepat akhir-akhir ini.
Tetapi, Powell mengesampingkannya dengan mengatakan belum mengetahui apa The Fed akan memakai kebijaksanaan itu atau mungkin tidak.
Dia cuma memperjelas jika program pembelian obligasi yang telah ada sekarang ini akan bersambung minimal dengan pergerakan yang sama juga dengan saat ini.
Setelah itu, aktor pasar akan mengawasi data ketenagakerjaan AS yang akan dikeluarkan pada session New York. Data klaim pengangguran diprediksikan akan capai 1.550 juta, semakin rendah dari 1.877 juta pada era sebelumnya.
