Beranda Analisa Forex Analisa Forex Fundamental Panasnya Konflik Rusia-Ukraina Bikin Harga Minyak Melonjak

Panasnya Konflik Rusia-Ukraina Bikin Harga Minyak Melonjak

359
0
BERBAGI

Harga minyak mentah di dunia sedang mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan Hari Senin ini  (24/1/2022) menyusul dengan adanya ketegangan geopolitik di area Eropa Timur dan Timur Tengah yang meningkatkan beberapa kekhawatiran soal permasalahan pasokan. Konflik ini merupakan konflik antara Rusia dan Ukraina serta diyakini bakal mempengaruhi tingkat pasokan hingga akhirnya berdampak ke harga minyak melonjak.

 

Minyak mentah berjangka jenis Brent pun mengalami kenaikan sebesar 0,85%, menjadi di harga USD87,82 per barelnya hingga pukul 10:48 WIB, hal ini membalikkan penurunan kisaran sebesar -0,6% yang terjadi pada hari Jumat (21) lalu. Sementara itu untuk harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) AS menguat sebesar 0,85%, menjadi harga USD85,86 per barel, setelah mengalami  turun -0,5% pada hari Jumat lalu.

 

Pada kedua patokan harga tersebut sempat mengalami lonjakan mencapai level paling tingginya sejak Oktober 2014. Kenaikan harga ini juga diperkirakan telah menanjak lebih dari 10% di sepanjang tahun ini dikarenakan terjadinya kekhawatiran atas pengetatan pasokan.

 

Prediksi pasar terhadap harga minyak melonjak

“Pasar akan masih tetap mengalami bullish karena adanya risiko geopolitik di antara negara Rusia dan Ukraina serta di wilayah kawasan Timur Tengah. Di sisi lain, organisasi OPEC+ terus mengalami kegagalan mencapai target produksinya,” kata salah seorang Analis Fujitomi Securities Co Ltd, yaitu Kazuhiko Saito, dilansir Reuters.

Saito sendiri juga memperkirakan bahwa permintaan minyak yang sangat kuat ini akan memberikan tekanan terhadap komoditas tersebut di tengah terjadinya cuaca yang sangat dingin di Amerika Serikat. Adapun juga ancaman atas persediaan muncul dari tensi geopolitik yang terjadi di Eropa Timur, antara negara Rusia dan Ukraina.

 

Sebagai negara penengah, Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya telah menarik anggota staf kedutaaan besarnya di negara Ukraina dan juga memerintahkan semua warganya pergi karena adanya ancaman militer dari Rusia. Seorang pejabat Inggris mengatakan bahwa Rusia akan menghadapi sanksi ekonomi sangat berat jika terbukti bermain tangan. Sebelumnya, negara Inggris juga menuduh Kremlin berupaya untuk menempatkan salah seorang pemimpin pro-Rusia untuk memiliki kuasa di Ukraina.

 

Sentimen dari wilayah Timur Tengah antara Uni Emirat Arab dan gerakan Houthi juga semakin menambah kekhawatiran pasar. Akhir-akhir ini, UEA telah melakukan penarikan sebagian besar drone dan juga jenis pesawat tak berawak yang berfungsi untuk tujuan rekreasi selama sebulan. Langkah ini disinyalir untuk mengantisipasi harga minyak melonjak.

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.