Nilai ganti Rupiah menguat pada Dolar AS, walau ada beberapa spot data yang tunjukkan pelemahan hanya terbatas. Di session perdagangan Rabu 08 Agustus pagi hari ini, sentimen pada cadangan devisa Indonesia dinilai jadi penggerak utama nilai ganti Rupiah.
Kurs surat keterangan JISDOR Bank Indonesia tunjukkan angka Rp14, 439 per USD, lebih kuat dibanding harga tempo hari di Rp14, 485 per USD. Sedang kurs Rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta, malah melemah dari Rp14, 421 per USD, jadi Rp14, 432 per USD.
Berdasar pada catatan Bank Indonesia, tempat cadangan devisa Indonesia diakhir Juli sampai 118. 3 miliar USD, lebih rendah dibanding bulan awal mulanya di angka 119. 8 miliar.
Menurut Reza Priyambada, analis senior di CSA Research Institute, cadangan devisa yang alami penurunan jadi penyebab fluktuasi nilai ganti Rupiah.
Reza menyampaikan jika beberapa aktor pasar manfaatkan sentimen itu untuk jual asset mereka yang berharga Rupiah. Walau demikian, Reza menilainya jika Rupiah yang melemah pada Dolar di sejumlah spot masih juga dalam batas yang lumrah.
Bahkan Juga mata uang Garuda masih tetap bisa menguat berkenaan dengan masih tetap tingginya minat investor pada obligasi dalam negeri.
Gerakan rupiah diprediksikan masih tetap bisa berjalan positif dengan manfaatkan melemahnya laju dolar AS pada beberapa mata uang utama dunia, walau dari dalam negeri ada sentimen negatif, papar Reza seperti diambil oleh Kemarin ini.
Seirama dengan Reza, analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri menyampaikan jika cadangan devisa Indonesia masih tetap termasuk sehat meskipun turun.
Oleh karenanya, Reny memprediksi nilkai ganti Rupiah masih tetap dapat menguat dengan gerakan di rata-rata Rp14, 435 – Rp14, 495 per USD.