Sesaat ibukota Jakarta menghangat, rujukan nilai tukar sah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate JISDOR melemah mencolok dari Rp14,462 jadi Rp14,488 dalam perdagangan ini hari 22/5.
Kurs USD/IDR melompat 0.3 % ke posisi 14,520, paling tinggi semenjak 31 Desember tahun kemarin. Ketidakpastian politik yang diakibatkan oleh kekacauan saat pengumuman hasil pemilu presiden dipandang jadi satu diantara sumber kecemasan penting investor.
Tempo hari, Komisi Penentuan Umum KPU menginformasikan jika pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin memenangi pemilu presiden 2019.
Tetapi, lawannya, Prabowo Subianto, menampik hasil itu. Dia bersikukuh akan ajukan perselisihan ke Mahkamah Konstitusi atas basic besarnya klaim manipulasi yang terjadi. Massa pendukungnya juga turun ke jalan untuk protes hasil perhitungan itu.
Awalannya, demonstrasi berjalan damai. Tetapi, perselisihan tiba-tiba ada, serta baku hantam juga berlangsung. Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, benturan di antara demonstran serta aparat keamanan sudah memunculkan beberapa ratus korban luka-luka serta 6 orang meninggal.
Hadapi kondisi ini, banyak perkantoran serta pusat belanja ditutup. Dalam rencana mengatur peredaran berita hoaks serta pemantik perselisihan yang lain, pemerintah bahkan juga sangat terpaksa menetapkan penetapan pemakaian sosial media serta Whatsapp mulai ini hari sampai 2-3 hari ke depan.
Jemmy Paul dari Sucorinvest Asset Management menjelaskan pada Tribunnews jika investor masih juga dalam keadaan resah sesudah pengumuman hasil perhitungan Komisi Penentuan Umum.
Tuturnya, Investor masih resah. Bagaimana yang berlangsung selanjutnya? Permasalahan keamanan serta kestabilan politik akan membuat cloud trading minggu kedepan.
Dikutip oleh Usaha.com, Kepala Analisa serta Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memiliki pendapat sama.
Menurut dia, penampikan hasil perhitungan oleh pasangan oposisi bisa memunculkan kecemasan investor, khususnya investor asing, hingga akan menggerakkan mereka untuk kembali menggenggam dolar AS serta menjauh dari rupiah.
Bursa Dampak Indonesia turut terhantam oleh gejolak ini. Indeks Harga Saham Kombinasi IHSG turun 0.2 % ke posisi 5,939.64 pada penutupan session ke-2, walau sebenarnya sudah sempat reli lumayan tinggi di hari Selasa.
Sekitar lima dari sembilan bidang saham alami penurunan, yakni bidang Infrastruktur -0.9 %, Barang Mengonsumsi -0.42 %, Agri -0.39 %, Industri Basic -0.32 %, serta Finance -0.1 %.