Pasangan EUR/USD bertahan dalam posisi sideways yang ditempati semenjak akhir minggu kemarin.
Pada awal session New York 18/9, Euro dalam perdagangan melemah di posisi 1.1063 pada Dolar AS semenatara aktor pasar menunggu pengumuman suku bunga Federal Reserve.
Outlook periode menengah untuk pair ini masih dibayang-bayangi ketidakpastian berkenaan dengan arah kebijaksanaan bank sentra ke-2 negara serta efek perang dagang.
Euro sudah sempat melompat lumayan tinggi dalam perdagangan hari Selasa tempo hari, sesudah Federal Reserve New York mengatakan siap menginjeksi USD75 Miliar uang baru ke pasar interbank untuk mendesak ongkos utang untuk perbankan.
Berita itu menguatkan prediksi pasar tentang peluang Fed akan memotong suku bunga sebesar 25 basis point dalam pengumuman kebijaksanaan esok pagi hari, sekaligus juga mendepresiasi Greenback.
Nampak aneh EUR serta GBP pimpin lonjakan forex pada Dolar tempo hari. Gerakan itu kelihatannya berlangsung sesudah Fed menginformasikan operasi repo tadi malam.
Kami tidak berpikir Euro mempunyai banyak suport sekarang, tapi bila Dolar melemah/turun karena pembaharuan Quantitative Easing QE dari Fed ini hari, karena itu EUR/USD akan turut naik karena itu. Di atas ruang 1.1080/1.1110, EUR/USD dapat menyerobot ke 1.1200, papar Chris Turner, pimpinan taktik pasar di ING.
Dalam rapat kebijaksanaannya minggu lalu, bank sentra Eropa putuskan untuk memotong suku bunga sekaligus juga mengeluarkan program QE baru.
Ketetapan itu disikapi pasar dengan menggerakkan EUR/USD kuat, sebab rasio pelonggaran moneter dipandang lebih kecil dibanding harapan pasar.
Jika Fed mengekspresikan kemauan memotong suku bunga agresif esok pagi, karena itu tempat EUR punya potensi lebih kuat sebab Fed mempunyai kesempatan pelonggaran moneter semakin besar daripada ECB.
Selain itu, analis lain memprediksi Euro akan ada dalam tempat lebih lemah versi Dolar AS, sebab perang dagang berimbas jelek pada outlook ekonomi Zone Euro yang berbasiskan export.
Sepanjang perang dagang AS-China bersambung, karena itu Zone Euro harus hadapi perlambatan ekonomi. Perekonomian AS terimbas oleh perang dagang, tapi tidak sebesar Zone Euro.
Ada banyak fakta untuk masih waspada. Meskipun satu persetujuan perdagangan di antara AS dengan China terwujud dalam beberapa minggu ke depan, ini kelihatannya akan kurang mendalam dibanding persetujuan yang diharapkan pada bulan Mei, papar Jane Foley, pimpinan ahli taktik Rabobank.