Beranda Analisa Forex Dolar AS Reli Seperti Saat Perang Dunia 2

Dolar AS Reli Seperti Saat Perang Dunia 2

323
0
BERBAGI

Indeks dolar AS naik 1.3% mencapai 1.0230 memasuki perdagangan hari ini 19/3.

Pada saat berita ini dirilis, investor untuk mengalihkan sejumlah aset menjadi dolar AS sebagai mata uang utama.

Laju dari indeks dollar terus bergerak naik terhadap mata uang pesaingnya. Tidak hanya itu kondisi saat ini mengakibatkan mata uang Poundsterling turun mendekati posisi terendah sejak tahun 1985.

Dolar Australia juga ikut turun mendekati rekor terendah sejak 17 tahun, saat ini menyentuh rekor terendah dalam 11 tahun.

Euro bergerak naik terhadap dolar AS memasuki perdagangan hari ini, bank Sentral Eropa, mencapai 1,5% atau sekitar 1.0740.

Kondisi ini karena investor melakukan aksi jual secara bersamaan agar meningkat cash holding mereka akan semakin mudah dalam berjaga-jaga menghadapi besarnya potensial resesi.

Pemerintah saat ini bukan menanggulangi ekonomi di berbagai wilayah masing-masing Akibatnya semakin terpuruk perang dunia ke-2.

Tidak tertarik dengan kondisi perekonomian dalam trading tradisional hanya untuk likuidasi akhir dan menjaga kekayaan mereka.

Kondisi seperti yang terjadi pada pada saat krisis keuangan ikuti dengan investor beberapa dari kekayaannya tegas Junichi Ishikawa IG securities Tokyo.

Secara logika baking terbesar terhadap resiko yaitu membawa uang tunai dolar terjadi aksiĀ  membuat kondisinya semakin tidak pasti bagi investor saat ini berada dalam level tertinggi.

Jumlah mata uang dari negara berkembang saat ini menjadi korban yang paling tragis dari mulai nilai tukar Rupiah yang saat ini mencapai 16.000 terhadap Dolar.

Kondisi tersebut hanya dalam waktu sekejap setelah pihak bank Indonesia merilis pengurangan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Sejumlah Bank Sentral negara maju saat ini mengeluarkan beberapa beberapa kebijakan yang lebih darurat salah salah satunya dari Bank Sentral Australia yang bersikukuh untuk menurunkan suku bunga mencapai 0.25.

dDan akan memberikan stimulus moneter yang belum pasti kapan akan berakhir.

Sedangkan dari bank sentral Eropa juga merilis dan akan melaksanakan program kuantitatif asing dengan skala lebih besar, sembari mempertahankan jumlah suku bunga secara negatif.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.