Dalam perdagangan hari ini Dolar AS reli, sesudah AS Donald Trump mengatakan jika dia akan meneruskan aplikasi bea import atas semua barang yang dihadirkan dari China.
Perihal ini di kuatirkan akan tingkatkan perseteruan perang dagang, hingga menyusutkan sentimen resiko pasar serta menggerakkan Dolar AS kuat.
DXY bergerak melandai dari posisi paling tinggi di posisi 97.28 ke posisi 97.11, tapi masih tetap pada rata-rata paling atas dalam dua minggu.
Selain itu, pasangan EUR/USD condong sideways di posisi 1.1330 serta pasangan GBP/USD turun 0.36 % ke 1.2763. pasangan USD/JPY tidak aktif di rata-rata 113.55 sebab penambahan minat beli Dolar AS disertai dari minat beli atas asset Safe Haven yang lain, termasuk juga Yen.
Presiden AS Donald Trump menjelaskan pada alat Wall Street Journal jika dia peluang akan meneruskan gagasan kenaikan tarif atas USD200 Miliar import China dari 10 % jadi 25 %.
Pengakuan itu mengagetkan pasar yang tengah tegang menantikan pertemuan tingkat tinggi G20 di Buenos Aires pada tgl 30 November yang akan datang.
Dalam pertemuan G20 itu, Trump serta Presiden China Xi Jinping diskedulkan akan bertemu untuk membahas permasalahan perdagangan.
Pertemuan mendatang pada Trump serta Xi ialah terpenting waktu kita masuk akhir tahun serta buat outlook perkembangan global, yang sudah memperlihatkan pertanda perlambatan, tutur Lee Hardman, seseorang analis mata uang di MUFG London.
Sambungnya, Jika tidak ada perolehan, jadi itu akan membuat tarif penambahan jadi lebih mungkin diaplikasikan, serta itu tingkatkan resiko penurunan untuk perdagangan global.
Di lain sisi, Sterling ikut turun sesudah Trump mengemukakan komentarnya tentang Brexit dalam peluang terpisah. Menurut Trump, persetujuan yang mengizinkan Inggris untuk tinggalkan Uni Eropa, dapat jadi akan membuat jalinan perdagangan pada Washington serta London jadi lebih susah.
Selain itu, Dolar AS sekarang memonitor agenda launching data CB Consumer Confidence yang diprediksikan alami penurunan dari 137.9 jadi 135.9 Bulan November, ikuti trend perlambatan tanda ekonomi AS yang lain.
Sesudah itu, perhatian pasar akan berubah pada Jerome Powell di hari Rabu besok serta launching notulen FOMC di hari Kamis, untuk tahu apa Fed akan meneruskan gagasan kenaikan suku bunga di dalam ramainya tanda-tanda perlambatan momen perkembangan ekonomi.