Satu laporan Bloomberg akhir minggu lantas menyampaikan kabar satu dinamika pasar keuangan global yang wajar dilihat.
Volatilitas pasar mata uang dunia turun ke rekor paling rendah selama hidup, sedang bursa ekuitas Wall Street terus-terusan cetak rekor paling tinggi baru.
Beberapa analis memberi penilaian yang cukup penting pada kejadian yang bisa saja menyaratkan perubahan pasar keuangan ke depan ini.
Persetujuan dagang babak satu di antara AS serta China sudah di tandatangani oleh Presiden AS Donald Trump serta Wakil PM China Liu He minggu lantas, persisnya pada tanggal 15 Januari.
Salah satunya point persetujuan mengatakan kesepakatan tidak untuk sama-sama mendevaluasi mata uang semasing. Menariknya, volatilitas pasar mata uang justru bergerak.
Menurut Bloomberg, dalam tempo kurang dari 48 penandatangan itu indeks JPMorgan Global FX Volatility turun ke rekor paling rendah semenjak indeks itu dibuat tiga dekade kemarin.
Indeks JPMorgan Global FX Volatility adalah salah satunya acuan yang memeriksa perubahan pasar pilihan buat mengukur harapan ayunan harga dari sekian waktu.
Kejadian ini dikatakan sebagai titik kulminasi dari trend multi-tahun pasar mata uang yang makin lama makin kalem.
Penurunan volatilitas terlihat alami akselerasi semenjak tahun kemarin, bersamaan dengan perubahan bank-bank sentra dunia ke arah arah kebijaksanaan yang lebih longgar untuk menyokong perkembangan ekonomi negara semasing.
Kejadian yang juga sama berlangsung pada bermacam kelas asset mayor, dimana melimpahnya likuiditas sudah melesatkan valuasi asset serta mendesak fluktuasi harga.
Penandatanganan persetujuan dagang babak satu sudah menggerakkan investor untuk mengasumsikan jika intimidasi negatif buat perkembangan global sudah didepak, kata Jane Foley, pimpinan taktik FX di Rabobank.
Tetapi, menurut dia, situasi volatilitas rendah semacam itu bawa efek bila investor mulai melakukan tindakan seakan-akan aset-aset beresiko tinggi seperti saham tidak turun . Ini bisa menjadi tingkah laku gelembung classic classic bubble.
Selain itu, Ulrich Leuchtmann, pimpinan taktik mata uang di Commerzbank AG, memberi penilaian dari sudut pandang tidak sama.
Tuturnya, Pasar FX harus membuahkan banyak volatilitas supaya perubahan mendasar dalam direfleksikan dengan pas.
Dengan merosotnya volatilitas perasaan saya menjelaskan kita ada pada ujung akhir dari volatilitas minimal yang kemungkinan untuk mencerminkan perkembangan mendasar, sebelum pasar FX kehilangan kekuatannya untuk mencerminkan mendasar.